Rabu, 12 November 2008

Beberapa Teori Motivasi

perasaan, naluri dan hedonisme (mencari kenikmatan) sebagai pemahaman awal tentang pemenuhan kebutuhan manusia [31]
[31] Sondang P siagian, Teori Motivasi dan aplikasinya, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2004), p. 141

Dari segi taksonomi, motivasi berasal dari kata ”movere” dalam bahasa latin yang artinya bergerak. Sejumlah istilah yang biasanya terkandung dalam berbagai definisi tentang motivasi antara lain adalah keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insentif[32]
[32] Ibid 142

Motivation an internal state that energizes directs, and maintains behavior.Motivasi adalah suatu keadaan internal yang memberi tenaga langsung dan memelihara perilaku [33]
[33] Tan Oon Seng Etc, Educational psychology, A Practitioner Researcher Approach (Singapore, Nanyang Technological University, ) p. 276.

Buchori Zainun mengungkapkan bahwa motivasi berkaitan erat dengan konsep sintality yang diartikan dengan pencapaian atau pemuasan tujuan. Seorang yang mengalami dorongan diartikan sedang berada dalam keadaan tidak seimbang ( a state of disequilibirum), keadaan tersebut mendorong untuk mencapai pemuasan, yang bila terpenuhi akan mencapai keadaan keseimbangan ( a state of equilibirum)[34]
[34] Buchari Zainum, Manajemen dan Motivasi (Jakarta, Balai Aksara, 1989), p. 18-19.

Teori dua faktor mengemukakan bahwa ada seperangkat faktor yang menghasilkan kepuasan (motivator), dan ada seperangkat faktor lain yang menghasilkan ketidakpuasan (higienes). Kedua faktor tersebut merupakan dua dimensi yang berada dalam organisasi [35].
[35] Sudarwan Danim, Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok (Jakarta, Rineka Cipta, 2004), p. 31-32.

Pemahaman lain mengenai dorongan sebagai aspek motivasi dikemukan melalui oleh teori ”X” dan ”Y” yang dikemukakan oleh Douglas McGregor, yang menyatakan bahwa manusia memilki dua kecenderungan yaitu kecenderungan berprilaku negatif dan kecenderungan berprilaku positif[36]
[36] Sondang Siagian, loc. Cit. p. 162.

Komponen kedua motivasi adalah kebutuhan. Kebutuhan disebut sebagai situasi motivasi yang subjektif, yaitu keadaan yang terdapat dalan diri seseorang (need)[37]
[37] Buchari Zainum, loc. cit., p.20.

Teori hierarki kebutuham Maslows, yang menyatakan bahwa dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan berikut :
a. fisiologis, pemenuhan rasa lapar, haus, pakaian, seks dan kebutuhan jasmani lainnya
b. keamanan, kebutuhan keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional
c. sosial, kebutuhan kasih sayang,, rasa memiliki, diterima dengan baik, dan persahabatan
d. esteem / harga diri, kebutuhan penghormatan, otonomi, prestasi, ststus, pengakuan dan perhatian.
e. aktualisasi diri, kebutuhan untuk menjadi seseorang sesuai ambisinya, pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.[38]
[38] Stephen P Robbin, loc. cit. p. 214.

Teori kebutuhan berikutnya adalah teori ”McClelland’s Need For Achievement”, yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan seseorang akan prestasi. Ada tiga kebutuhan manusia yakni kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk kekuasaan. Ada beberapa karakteristik orang berprestasi antara lain : (1) suka mengambil resiko yang moderat; (2) memerlukan umpan balik yang segera; (3) memperhitungkan keberhasilan; (4) menyatu dengan tugas [39].
[39] Miftah Thoha, Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada), p. 236-238.

Selanjutnya sepadan dengan yang telah dikemukakan terdahulu mengenai individu dengan dorongan berprestasi tinggi dikemukakan Stephen Robbin yaitu ; (1) bertanggung jawab, (2) berusaha memperoleh umpan balik dan (3) berani mengambil resiko yang sedang saja [40]
[40] Stephen Robbin, loc. cit., p. 224.

M. Entang dalam Motivasi Kerja mengidentifikasi ciri orang berprestasi sebagai berikut :
Berani memikul tanggung jawab dalam pemecahan suatu persoalan
Cenderung menerima tantangan dengan resikon yang diperhitungkan
Selalu menggunakan balikan untuk menilai kerja yang sudah dilakukan
Merasa waktu sangat sempit, dan seharusnya digunakan sebaik-baiknya
Mengerjakan sesuatu dengan kreatif dan inovatif
Menyukai pekerjaan yang serba mungkin, dan tersedia alternatif
Berinisiatif, senang menyelidiki dan mempelajari lingkungan
Lebih menyukai kegiatan yang dapat meningkatkan keahlian/ profesionalisme[41].
[41] M. Entang, Motivasi Kerja (Bogor, Bina Prima Global, 2006), p.8.

Teroi motivasi yang menekankan pada penetapan tujuan (Goal Setting) dikemukakan oleh Edwin Lock dalam J Winardi yang menyatakan bahwa ”apa yang diupayakan pencapaiannya oleh seorang individu, ia merupakan objek atau tujuan suatu kegiatan ”. Penetapan tujuan tersebut bagi karyawan dapat berfungsi untuk : mengarahkan perhatian, mengatur upaya, meningkatkan persistensi, menunjang dalam penetapan strategi dan rencana kegiatan [42].
[42] J. Winardi, Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen (Jakarta, PT Raja Grafindo Persana,2001), p. 117-120.

KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

LEADESHIP
(KEPEMIMPINAN)
(Disampaikan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)
SMAN 1 Kota Sukabumi
(MOH. HASAN ASARI)

SEMUA ORANG ADALAH PEMIMPIN

Ribuan orang mengharap dirinya menjadi seorang pemimpin. Mereka seringkali tidak menyadari, bahwa bahwa sebenarnya mereka adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Saat seorang menjadi Ketua Kelas, dia adalah seorang pemimpin, Ketua Ektra Kurikuler adalah pemimpin bagi anggotanya. Ketua OSIS adalah pemimpin bagi anggota organisasinya. Guru adalh pemimpin bagi para siswanya. Ayah adalah pemimpin bagi keluarganya. Ibu adalah pemimpin bagi putra-putrinya. Meski hanya satu orang saja pengikutnya maka kita katakan dia adalah pemimpin, bahkan ketika dia menyendiri dia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri

PEMIMPIN ADALAH PENGARUH
Ketika seseorang mengatakan sesuatu, dan perkataan itu terngiang dipikiran anda sehinga merubah prilaku anda itu adalah sebuah pengaruh. Ada sebuah pertemuan sesaat lalu meninggalkan sebuah pengaruh, apakah itu kesan setuju, menolak, indah, membingungkan, menyakitkan, meracuni.

TANGGA KEPEMIMPINAN

Ada seseorang pemimnpin menonjol prestasi kerja serta integrasinya, tetapi bawahannya kurang menyukainya, meski dianggap rajin dan pandai, namun dianggap kurang mampu membina hubungan baik dengan orang lain, ia cenderung kaku, kurang ramah dan tidak peka
Ada seorang pemimpin perusahaan sangat ramah, peka baik hati, pandai bergaul tapai agak lamban dan kurang disiplin. Akibatnya para bawahannya kekurangan semangat juang. Kinerja perusahaannya turun.
Ada seorang pemimpin berprestasi, kinerjanya tinggi, pandai bergaul, namun ia sibuk dengan pekerjaannya sendiiri. Orang lain tidak tahu apa yang sedang ia kerjakan, karena ia tidak pernah membimbing bawahannya. Ia pun kurang memberi kepercayaan kepada orang lain. Akibatnya pada saat pekerjaan mulai menumpuk ia merasa tertekan, target waktu tidak tercapai akhirnya prestasinyapun anjlok
Ada seorang pemimpin, ia sangat senang membimbing bawahannya, namun jarang ada yang mau mengikuti kata-katanya, karena ia sendiripun jarang mengerjakan pekerjaannya dengan sunguh-sungguh.
Ada seorang pemimpin, disegani dan dicintai, kerjanya sungguh-sungguh dan suka membimbing para karyawannya, namaun setelah sekian lama bimbingan yang diberikan dirasa bertentangan dengan suara hati. Akhirnya perusahaan itu pun runtuh karena tidak didukung oleh pengikutnya.
Ada seorang pemimpin yang : ______________________________ ______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________Dia adalah pemimpin sejati.

TIPE KEPEMIMPINAN
Ada seorang pemimpin
memperlakukan para bawahan seperti sebuah alat atau mesin, kurang memahami harkat dan martabat bawahan.
Mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas, tanpa mengaitkan dengan kepentingan dan kebutuhan bawahan
Mengabaikan bawahan dalam pengambilan keputusan, Ia hanya memberitahukan kepada para bawahan bahwa telah diputuskan keputusan tertentu. Para bawahan dituntut untuk melaksanakannya saja
TIPE KEPEMIMPINAN OTOKKTATIK/ OTORITER
INSTRUKSI

Ada seorang pemimpin yang mengutamakan kebersamaan, dia selalu mengatakan ”seluruh anggota organisasi adalah keluarga besar”. Berusaha memperlakukan semua dalam satauan kerja dalam organisasi seadil dan serata meungkin, tidak terdapat penonjolan orang atau keleompok tertentu. Kecuali dominasi pemimpin sebagai pengambil keputusan dan tempat berkonsultasi.
TIPE KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK

Ada seorang pemimpin yang dikagumi oleh banyak pengikut, meskipun pengikut tersebut tidak dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi. Kekaguman itu pun tidak disarakan pada penenmpilan fisisk, Usia, maupun jumlah harta. (dianggap memiliki kekuatan ajaib)
TIPE KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Ada pemimpin yang cenderung memilih peranan pasif, [1]
Mendelegasikan wewenang secara luas
Pengambilan keputusan diserahkan pada para pejabat yang lebih rendah dan para petugas operasional, kecuali dalam hal tertentu yang dianggap perlu terlibat langsung.
Penumbuhan inovatif (kemajuan) dan kreatifitas diserahkan pada anggota organisasinya.
Selama anggota organisasi menunjukka prilaku dan prestasi yang memadai, dia tidak melakukan intervensi
TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ FAIRE


Ada Pemimpin yang
Menempatkan sumber daya dan dana harus dimanfaatkan oleh manusia untuk pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi
Pendelegasian wewenang/ penyerahan wewenang secara praktis dan realistis (perencanaan, pengorganisasian, pendanaan) tanpa kehilangan kendali terhadap tujuan organisasi.
Melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan dengan kesungguhan bukan hanya ”lips servis”.
Kesungguhan memperlakukan bawahan dengan mempertimbangkan bawahan sebagai individu, ekonomi, politik dan sosial dengan karakteristik yang komplek.
Berusaha memperoleh pengakuan yang tulus dari bawahan melalui pembuktian kemampuan memimpin efektif, bukan sekedar pemilikan wewenang formal berdasarkan pengangkatan
TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK


ANALISIS KEPEMIMPINAN IDEAL

Pengetahuan Umum yang luas
Kemampuan untuk mengembangkan (berinovasi)
Memiliki sikap Inkuisitif (rasa ingin tahu) dan menemukan hal baru
Memiliki kemampuan analitik untuk memecahkan masalah
Memiliki daya ingat yang kuat/ mempunyai kemampuan intelektual lebih tinggi dari yang dipimpinnya.
Memeiliki kemampuan mengintegrasikan kepentingan unit-unit lainnya
Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif
Memiliki keterampilan mendidik
Memiliki kemampuan berfikir rasional
Objektiv
Pragmatisme berfikir sederhana dan realistis
Dapat menentukan skala prioritas
Naluri tepat waktu
Rasa Kohesi organisasi yang tinggi ( memiliki rasa senasib sepenanggungan)
Rasa relevansi yang tinggi/ keterkaitan aktivitas dengan tujuan
Keteladanan
menjadi pendengar yang baik
Adaptabilitas
Ketegasan yang Felksibilitas
Keberanian
Berorientasi masa depan
Sikap antisipatif dan proaktif


Model pemimpin kuat adalah yang meiliki karakter dan kompetensi

Karakter :
1. Sidik ( Benar)
2. Hasanah ( Baik)
3. Fathonah (Cerdas)
4. Amanah (Terpercaya)
5. Tabligh (menyampaikan)

Kompetensi :
1. Self Management (Manajemen diri)
2. Emotional literacy (Pemahaman emosi)
3. People skill (Keahlian berhubungan dengan orang)
4. Tecnoknowledge (Keterampilan teknis)
5. Intuitivu abilities (Kecakapan intuisi)
6. Ability to learn (kecakapan untuk belajar)

SAYA SEORANG PEMIMPIN, MAKA SAYA HARUS MENGAMBIL KEPUTUSAN TENTANG VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM ORGANISASI DENGAN CARA :

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________


MELAKSANAKAN PROGRAM DENGAN CARA :

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

KESULITAN SAYA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN ADALAH

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
[1][1] MOHAMMAD HASAN ASARI, SPDLDKS SMAN 1 NOP-TAHUN 2007